Senin, 27 Januari 2025

[PUISI] Perihal ke Delapan

Diposkan oleh Ulfyana Rhosyida at 7:15 PM

Perihal ke Delapan

oleh Ulfyana Rhosyida




Sementara waktu kau duduk di pangkuan

Menghitung lembaran masa lalu di tanganmu

Merajuk manis memedulikan sumpah serapahku

Makna-makna itu bertaburan di atas kepala

Menggonggong liar menuntut ditafsirkan

Selebihnya, biarlah diriku saja yang tahu


Sepenggal hidup tak kira cukup untuk memaknaimu

Paras indah nan wangi, segar semampai dipandang Hawa

Telah ku lafalkan dirimu perihal satu hingga ke tujuh

Urung temukan mesra di antaranya

Bisakah aku menafsirkanmu kembali?

Barangkali ada dalil kesatuan di perihal ke delapan


Tuhan memetik rusuk Adam sebagai pengobat sepi

Begitu juga aku tumbuh menjadi milikmu atau justru Adam yang lain 

Tak apa, tak perlu berandai sebab nasib ini belum akhir

Seperti halnya opera sabun yang ditonton nenek tiap petang

Ada perihal-perihal berikutnya yang masih rahasia


Pena di tanganku, atau mungkin tidak

Yang perlu kau tahu, berpugak-pugak diriku mengkhatamkanmu

Sambil bersimpuh, Tuhanku ku rayu

Jikalau tidak denganmu, maka tidak pula dengan kafilahmu


© Copyright 2025 by Ulfyana Rhosyida. All rights reserved.

2 comments:

Sukma mengatakan...

masyaallah, bagus banget puisinya ka, semangat terus berkarya 🤍

Ulfyana Rhosyida mengatakan...

@Sukma - cihuyyy, dikomen sama kesayangan akuu 😍💫

Posting Komentar

Tulis komentar kamu di sini, ya ^^

 

fyfy's JOURNAL Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review