[PUISI] Bahagian

 Bahagian

oleh Ulfyana Rhosyida

Ialah sanda si penyelam mahir

Yang telah menyelami hati anda tiga tahun lamanya

Sanda pula lah filsuf hebat

Yang senantiasa berpikir ke mana hati anda bermuara

Begitu juga sanda satu dari ribuan ahli nujum dunia

Yang mampir meramalkan nasib asmaradana

Baca lebih lanjut »

[PUISI] Perihal ke Delapan

Perihal ke Delapan

oleh Ulfyana Rhosyida

Sementara waktu kau duduk di pangkuan

Menghitung lembaran masa lalu di tanganmu

Merajuk manis memedulikan sumpah serapahku

Makna-makna itu bertaburan di atas kepala

Menggonggong liar menuntut ditafsirkan

Selebihnya, biarlah diriku saja yang tahu

Baca lebih lanjut »

[PUISI] Hayam dan Pitaloka

 Hayam dan Pitaloka

oleh Ulfyana Rhosyida

Di sela-sela jemarimu aku hidup

Dan pada bias cahayamu aku nyata

Aku hadir, meski tak kau indra, Tuan

Lihatlah sorot mata itu

Teduh

Membuai hangat pelukan fana

Baca lebih lanjut »

[PUISI] Lekang

LEKANG

oleh Ulfyana Rhosyida

Bab terbaik dalam hidup ialah pertemuan

Sedang yang terberat adalah perpisahan

Titik di mana salam dan pelukan layaknya jembatan menuju seberang

Dua insan saling melambai tangan

Aku mengantarmu pergi

Dengan usap air mata membasahi jemari

Teriring doa istimewa dalam buru

Harap-harap cemas menanti kabar baikmu

Kita tak sungguh bersarak

Hanya batas kota yang menjelma jarak

Tanpa kau sadar, batin kita terhubung

Lewat doa yang menggunung

Serta ingatan dalam renung

Kau kekasihku, selamanya begitu

Tak lekang oleh waktu

Tak pudar dimakan zaman

Bolehkah aku bersamamu?

Menjadi milikmu di lain waktu

© Copyright 2024 by Ulfyana Rhosyida. All rights reserved.

[PUISI] Untuk yang Tersayang

Untuk yang Tersayang

oleh Ulfyana Rhosyida

Jika dinding-dinding itu bersuara

Maka tak ada yang terucap selain cinta

Disorakinya kegelisahanku yang resah menantimu

Bolehkah aku memanggilmu ‘sayang’?

Mempersempit batas antara kawan dan pujaan

Mengamini perasaan yang tumbuh kerdil namun curam

Kenalkan

Aku adalah harap

Tatapan mata yang kau tuju saat mata lain menatapmu

Adalah langkah yang kau bimbing, namun tak kau raih

Adalah imaji yang bisa kau singgahi

Untukmu yang tersayang

Tahun ini ku persembahkan untukmu

Senyap, melekat erat tanpa sekat

Menyicip cinta tanpa rasa

Untukmu yang tersayang

Yang di depan bukanlah takdir

Maka tinggallah di sini atau pergi

Sebab tiada tuju untuk dua tokoh bait ini

Tertanda harap, untuk sayang

© Copyright 2024 by Ulfyana Rhosyida. All rights reserved.

[PUISI] Aku Ingin Abadi

 Aku Ingin Abadi

oleh Ulfyana Rhosyida

Inginku abadi

Dalam untaian sajak yang ku rapalkan lewat tulisan ini

Sederhana, tapi teramat dalam jika kau ingin menyelaminya

Inginku abadi

Dalam lantunan doa yang melangit di setiap sujud

Tak khusyuk, tapi tulus hingga menyentuh sisi Tuhanku

Inginku abadi

Dalam memori tua bersamamu

Tak indah, tapi kesan dan rindunya tak berubah

Aku ingin abadi

Inginku abadi

Abadi yang ku ingin

Melintas ruang dan waktu

© Copyright 2024 by Ulfyana Rhosyida. All rights reserved.